Satelit alam atau bulan yang telah ditemukan oleh Hubble menjadikan Neptunus menjadi planet gas yang memiliki jumlah satelit alam sebanyak 14 buah.
Bulan Neptunus ini diberi nama dengan S/2004 N 1, diperkirakan diameter bulan ini tidak lebih dari 12 mil dan membuat nya menjadi satelit alam terkecil dalam sistem neptunian. Ukurannya yang sangat kecil dan redup membuatnya sulit untuk diamati. bulan ini 100 juta kali lebih redup daripada bintang redup yang dapat dilihat oleh mata manusia. Saking redupnya, objek ini luput dari pendeteksian wahana Voyager 2 milik NASA, yang terbang melintasi Neptunus pada tahun 1989 dan mensurvei sistem bulan dan cincin planet gas raksasa berwarna biru itu.
Lokasi satelit baru Neptunus, S/2004 N 1 dalam sistem satelit Neptunus.
Citra hitam-putih dihasilkan dari Wide Field Camera 3 yang ada pada
Teleskop Hubble, sedangkan citra berwarna planet Neptunus (inset)
dipotret pada tahun 19 Agustus 2009. Kredit: NASA, ESA, and M. Showalter
(SETI Institute).
Orang yang berada di balik penemuan ini adalah Mark Showalter dari SETI Institute, California. Ia menemukannya pada tanggal 1 Juli saat tengah menyelidiki busur-busur lingkaran cincin Neptunus. Menurut Showalter satelit-satelit dan busur-busur cincin Neptunus mengorbit sangat cepat sehingga harus dipikirkan cara untuk mengikuti pergerakan tersebut supaya bisa mendapatkan detail-detail sistem Neptunus beserta satelit dan cincinnya. Showalter menganalogikannya dengan fotografer olahraga yang mengikuti seorang atlet lari – si atlet tetap berada dalam fokus, sedangkan latar belakangnya tampak kabur. Ketika Showalter meneruskan analisisnya ke area yang cukup jauh dari sistem cincin, ia menemukan adanya titik putih yang berjarak sekitar 65.400 mil dari Neptunus, di antara orbit Larissa dan Proteus. Keduanya adalah satelit Neptunus yang telah ditemukan berturut-turut pada tahun 1981 dan 1989.
Pada penelitiannya, Showalter tampak jauh melampaui pengamatan terhadap segmen-segmen cincin Neptunus dan ia melihat titik putih sekitar 65.400 km dari Neptunus yang terletak antara orbit bulan Neptunus yaitu Larissa dan Proteus. Titik putih inilah yang kemudian dianggap sebagai bulan baru Neptunus dengan nama S/2004 N 1. Showalter telah menghitung lingkaran orbit S/2004 N 1 dan dalam revolusinya S/2004 N 1 hanya butuh waktu 23 jam untuk satu kali mengelilingi Neptunus.
Teleskop luar angkasa Hubble adalah proyek kerjasama antara NASA dan ESA (European Space Agency). NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md, sebagai pengelola teleskop sedang Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore-lah yang bertugas melakukan operasi ilmu Hubble. STScI dioperasikan oleh Asosiasi Universitas Riset di Astronomi Inc, di Washington.
Triton, satelit Neptunus terbesar yang berukuran hampir sebesar Bulan, diduga merupakan planet katai yang ditangkap Neptunus dari Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper, atau kadang-kadang disebut juga dengan Sabuk Edgeworth-Kuiper, adalah area yang merentang antara orbit Neptunus (30 AU) hingga sekitar 50 AU dan berisi objek-objek es (icy bodies). Penangkapan Triton tersebut menyebabkan gangguan gravitasional yang mengacaukan sistem satelit semula. Kebanyakan satelit yang kini mengorbit Neptunus kemungkinan terbentuk setelah Triton mantap berada pada orbit retrograde-nya.
COMMENTS