Di malam hari, tentunya kita sebagai sky
gazers atau pengamat langit selalu tak habis-habisnya memandang dan
mengagumi keindahan langit yang dihiasi oleh bintang-bintang. Ada yang
hanya mengamati saja, ada yang mengabadikan keindahan tersebut dengan
memotretnya, atau bahkan ada juga yang mencoba untuk mencari
bermacam-macam bentuk rasi bintang di langit. Beberapa bentuk rasi
bintang yang mudah untuk dikenali, misalnya Crux dengan bentuk yang mencolok seperti layang-layang/tanda salib, Scorpio dengan bintang terang berwarna merah yaitu Antares sebagai patokannya, diikuti dengan bentuk seperti huruf S yaitu ekornya, dan Orion dengan ciri khas tiga bintang sejajar yang biasa dikenal dengan sabuk Orion.
Tapi tahukah kalian, selain mencari bentuk suatu rasi bintang, ada juga
kegiatan lain yang tak kalah menariknya, yaitu mencari bentuk Segitiga
Musim Panas.
Hmm, kalau secara garis besarnya sih iya seperti itu
Tapi secara lebih jelasnya, Segitiga Musim Panas adalah sebutan untuk 3
bintang terang yang kalau ditarik garis lurus akan membentuk suatu
segitiga besar di langit.
Ketiga bintang terang tersebut yaitu Altair yang merupakan bintang alpha rasi Aquila, Vega yang merupakan bintang alpha rasi Lyra, dan Deneb yang merupakan bintang alpha rasi Cygnus.
Orang-orang di belahan bumi utara yang tinggal di negeri 4
musim/subtropis biasa menyebutnya sebagai Summer Triangle, karena
apabila segitiga Altair-Vega-Deneb sudah muncul di langit, itu pertanda
bahwa musim panas akan segera tiba.
Karena kita tinggal di belahan bumi
selatan, maka tidak ada istilah musim panas di Indonesia. Tetapi, kita
tetap dapat melihat Segitiga Musim Panas dari bulan Juli sampai bulan
Oktober, dan waktu yang sangat tepat melihatnya yaitu selama bulan
Agustus dan September. Dan langit malam akan semakin terlihat indah
karena Milky Way, sang jalur susu terbentang panjang diantara Altair dan
Vega. Oh iya, Segitiga Musim Panas juga mempunyai 2 kisah yang menarik
lho! Mau tahu apa saja? Yuk kita simak ceritanya di bawah ini:
1. Kisah dalam Mitologi Yunani antara Vega, Deneb, dan Altair
Vega, Altair, dan Deneb adalah nama-nama tokoh dalam mitologi Yunani. Dikisahkan bahwa mereka bertiga adalah sahabat. Vega si cerdas adalah bagian utama dalam rasi Lyra. Nama Lyra sendiri adalah sebutan untuk harpa milik Orpheus, seorang musisi dalam mitologi Yunani kuno. Deneb yang berada dalam rasi Cygnus adalah sosok angsa putih yang gemulai, cantik dan menarik. Dengan tarian angsanya [swan] dia dapat memikat para dewa-dewi. Dalam suatu legenda, angsa adalah pahlawan bagi Orpheus. Tetapi, Altair dalam rasi Aquila lah yang paling kuat diantara mereka bertiga, karena Aquila dapat diartikan sebagai elang. Altair pun digambarin sebagai pelindung bagi kedua sahabatnya.
Vega, Altair, dan Deneb adalah nama-nama tokoh dalam mitologi Yunani. Dikisahkan bahwa mereka bertiga adalah sahabat. Vega si cerdas adalah bagian utama dalam rasi Lyra. Nama Lyra sendiri adalah sebutan untuk harpa milik Orpheus, seorang musisi dalam mitologi Yunani kuno. Deneb yang berada dalam rasi Cygnus adalah sosok angsa putih yang gemulai, cantik dan menarik. Dengan tarian angsanya [swan] dia dapat memikat para dewa-dewi. Dalam suatu legenda, angsa adalah pahlawan bagi Orpheus. Tetapi, Altair dalam rasi Aquila lah yang paling kuat diantara mereka bertiga, karena Aquila dapat diartikan sebagai elang. Altair pun digambarin sebagai pelindung bagi kedua sahabatnya.
Nah
kalau yang ini, ceritanya berasal dari Legenda Tanabata, legenda
Tiongkok kuno yang pada akhirnya dibawa ke Jepang. Legenda ini berkisah
tentang bintang Vega yang merupakan bintang tercerah dalam rasi Lyra
sebagai Orihime (Shokujo), putri Raja Langit yang pandai menenun.
Bintang Altair yang berada di rasi Aquila dikisahkan sebagai penggembala
sapi bernama Hikoboshi (Kengyu). Hikoboshi adalah orang yang rajin
bekerja sehingga diizinkan Raja Langit untuk menikahi Orihime. Suami
istri Hikoboshi dan Orihime pun hidup bahagia, tetapi sayang sejak itu
Orihime tidak lagi menenun dan Hikoboshi tidak lagi menggembala. Raja
Langit pun menjadi sangat marah, dan keduanya dipaksa berpisah. Orihime
dan Hikoboshi tinggal dipisahkan oleh sungai Amanogawa (sungai jalur
susu/Milky Way) dan hanya diizinkan bertemu setahun sekali di malam ke-7
bulan ke-7 setelah mereka bekerja keras selama setahun. Kalau kebetulan
hujan turun, sungai Amanogawa menjadi meluap dan Orihime tidak bisa
menyeberangi sungai untuk bertemu Hikoboshi. Sehingga sekawanan burung
kasasagi pun terbang menghampiri Hikoboshi dan Orihime yang sedang
bersedih, dan berbaris membentuk jembatan yang melintasi sungai
Amanogawa supaya Hikoboshi dan Orihime bisa menyeberang dan bertemu.
Di Jepang, orang merayakannya dengan
festival Tanabata di mana saat itu Orihime (Vega) dan Hikoboshi (Altair)
yang terpisah oleh sungai Milky Way diizinkan bertemu. Maka dalam
festival itu dirayakan dengan menggantungkan kertas-kertas berisi
harapan.
Hihihi, ternyata banyak kisah dan
kepercayaan yang berhubungan dengan astronomi ya! Inilah sisi lain yang
menarik dari belajar astronomi, astronomi bisa dikatakan sebagai ilmu
yang universal karena dapat terkait dengan ilmu-ilmu lainnya, misalnya
dengan fisika, kimia, biologi, matematika, fotografi, sejarah, budaya,
dan lain-lain.
COMMENTS